Penyiraman Pada fase awal penyiraman dilakukan rutin setiap hari terutama di musim kemarau. Setelah tanaman tumbuh kuat dan perakarannya dalam, pengairan berikutnya dilakukkan dengan cara dileb setiap 3 – 4 hari sekali atau jika tidak mungkin dileb dapat digunakan teknik kocoran melalui selang yang dialirkan di antara 4 tanaman. Ujung selang dimasukkan ke dalam lubang MPHP di tengah-tengah bedengan. Pemasangan ajir/turus Ajir/turus dipasang dengan tujuan untuk menopang tanaman sewaktu berbuah lebat. Ajir dibuat dari bilah bambu setinggi 125 cm, lebar 4 cm, dan tebal 2 cm. Ajir ditancapkan tegak tiap 3 tanaman secara berjajar. Dari ajir ke ajir dihubungkan dengan bilah bambu memanjang pada ketinggian 80 cm dari permukaan tanah. Pemasangan ajir dilakukan pada saat usia tanaman 1 bulan setelah pindah tanam. Perempelan Perempelan (pembuangan) tunas samping perlu dilakukan karena pertumbuhan tunas ini tidak produktif dan akan mengganggu pertumbuhan. Perempelan tunas samping dilakukan pada saat cabai berumur 7 – 20 hari. Perempelan dilakukan dengan cara membuang semua tunas samping dan dihentikan saat terbentuk cabang (biasanya perempelan dilakukan 2-3 kali. Perempelan selanjutnya adalah perempelan terhadap bunga pertama dari sela-sela percabangan pertama. Tujuannya adalah untuk merangsang pertumbuhan tunas-tunas dan percabangan di atasnya yang lebih banyak dan produktif menghasilkan buah lebat. Pemupukan Susulan Meskipun tanaman cabai sudah dipupuk secara total, namun untuk menyuburkan pertumbuhanyang prima dapat diberi pupuk tambahan (sususlan), yaitu pada saat fase pertumbuhan vegetatif aktif (daun dan tunas) adala pupuk daun yang kandungan N-nya tinggi, misalnya Multimicro dan Comlesal cair. Interval penyemprotan pupuk dilakukan antara 10 – 14 hari sekali, dengan dosis sesuai pada labelnya. Untuk memacu pertumbuhan bunga dan buah, pada umur 50 hari dapat diberi pupuk susulan berupa NPK atau campuran ZA, Urea, TSP dan KCL dengan perbandingan (1:1:1:1) sebanyak + 4 sendok makan. Caranya dengan melubangi MPHP di antara 4 tanaman. Pupuk tersebut dimasukkan ke dalam tanah dan langsung disiram air bersih agar cepat larut. Pemupukan selanjutnya dilakukan apabila kondisi pertumbuhan tanaman cabai kurang memuaskan atau karena terserang hama penyakit dengan dosis NPK sebanyak 4 – 5 kg dilarutkan dalam 200 lt air (1 drum) lalu dikocorkan pada setiap tanaman sebanyak 300 – 500 cc atau tergantung kebutuhan. Lakukan 2 minggu sekali. Varietas cabai hibrida umumnya bisa berbuah cukup lama, sehingga dapat dipanen 12 – 14 kali. Setiap kali selesai panen perlu diberi pupuk susulan untuk mempertahankan produktivitas buahnya. Jenis pupuknya adalah NPK atau campuran ZA,Urea, TSP, KCl dengan perbandingan 1 : 1 : 1 : 1. Pada kondisi pertumbuhan tanaman cabai cukup bagus, pemberian pupuk susulan ini cukup sebulan sekali. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Pengendalian hama dan penyakit tanaman dapat dilakukan dengan memberikan fungisida, insektisida dengan cara penyemprotan secara teratur. Usaha lain adalah menyiangi kemungkinan adanya gulma serta pengawasan secara rutin dan berkala terhadap tanaman, sehingga ketika gejala hama dan penyakit dapat sedini mungkin teratasi. |
Minggu, 20 Februari 2011
penanaman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar